JATENG - Prestasi membanggakan ditunjukkan para atlet Kick Boxing Jawa Tengah dalam eksebisi PON XX di GOR Waringin, Kota Jayapura, Papua. Mereka berhasil menjadi juara umum dengan mengangkat tiga medali emas dan dua medali perunggu.
Selain persiapan yang matang, kesuksesan itu juga lantaran karena dukungan sejumlah pihak, termasuk Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Hal itu disampaikan salah satu pelatih Kick Boxing Jawa Tengah, Frans Henry Guntoro, usai acara laporan kesiapan pemberangkatan atlet Jawa Tengah di PON XX Papua di kantor Gubernur, Senin (27/9/2021).
Baca juga:
Kodim Purbalingga Gelar Gladhen Jemparingan
|
“Kita berangkat, kalau tidak ada dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, khsusunya KBI (Kick Boxing Indonesia) Jateng, dan KONI kami bukan apa-apa. Tahu sendiri di Papua serba mahal, untuk biaya, ” ujar Frans.
Menurutnya, dukungan Pemprov Jawa Tengah sangat luar biasa. Sehingga atlet Kick Boxing Jawa Tengah bukan hanya berloma di ajang nasional, tapi juga internasional.
“Tiga atlet kita tahun ini juga berangkat ke Italia untuk kejuaraan Kick Boxing. Dukungan Pemprov sangat luar biasa, ” paparnya.
Terkait strategi dan persiapan yang dilakukan, Frans mengaku hanya membangun kekompakan tim untuk bersaing di PON Papua. Sebab, dari kekompakan tersebut akan menumbuhkan semangat para atlet.
“Strategi intinya bangun kekompakan dalam tim saja. Kalau kurang sup[ooprt kompaknya saya rasa tidak menjami menjadi atlet luar biasa di ajang PON ini. Dan, saya sudah percaya atlet di jateng sangat mampu, karena sudah seleksi, ” imbuhnya.
Sementara Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengapresiasi atas capaian prestasi atlet Kick Boxing atas eksebisi PON XX di Papua. Sekaligus, itu dapat memberikan semangat bagi atlet yang lain.
"Sebenranya ini menjadi triger buat yang lain bahwa mereka di eksebisi juga serius dan pulang membawa emas dan perak. Dan, juara umum itu membanggakan sekali, esports juga mendapat perak, artinya akan memberikan semangat ke lain, ” tuturnya.
Ganjar juga mengajak warga masyarakat Jawa Tengah untuk memberikan dukungan, meskipun tidak hadir langsung. Bisa melalui media sosial dan lain sebagainya.
“Mudah-mudahan masyarakat memberi dukungan, bisa medsos. Dan, sorak sorai meskipun secara virtual, sehingga mereka merasa tidak sendiri karena didukung oleh masyarakat Jawa Tengah, ” tandasnya.(**).
Editor : Agung Lbs